PDPOTJI tekankan pelestarian kekayaan rempah sebagai warisan budaya

Pelestarian kekayaan rempah menjadi salah satu fokus utama yang ditekankan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya bangsa. Rempah-rempah telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik sebagai bahan masakan maupun obat tradisional.

Ketua Umum PDPI, Prof. Dr. Windu Purnomo, Sp.P(K) mengatakan bahwa rempah memiliki nilai historis dan budaya yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Selain itu, rempah juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Beberapa rempah seperti jahe, kunyit, dan temulawak memiliki khasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi berbagai penyakit.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian kekayaan rempah sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Hal ini penting agar generasi mendatang tetap bisa menikmati manfaat dari rempah-rempah yang telah ada sejak zaman nenek moyang,” ungkap Prof. Windu.

Selain itu, PDPI juga terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memanfaatkan rempah secara bijak dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar ketersediaan rempah terjaga dan tidak mengalami kepunahan akibat eksploitasi yang berlebihan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam menjaga kelestarian rempah-rempah ini. Dengan menjaga keberlangsungan rempah, kita juga ikut menjaga keberlangsungan budaya dan tradisi bangsa Indonesia,” tambah Prof. Windu.

Dengan adanya perhatian dan komitmen dari PDPI dalam pelestarian kekayaan rempah, diharapkan generasi mendatang tetap bisa menikmati manfaat dari rempah-rempah sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Semoga rempah tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan tidak punah di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.