Inovasi penanganan kanker rektum bisa dilakukan tanpa buang anus
Kanker rektum merupakan salah satu jenis kanker yang sering menyerang bagian akhir dari saluran pencernaan, yaitu rektum. Penanganan kanker ini biasanya melibatkan prosedur operasi untuk mengangkat tumor yang terbentuk di dalam rektum. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi medis, kini telah ada inovasi penanganan kanker rektum yang bisa dilakukan tanpa harus mengangkat seluruh anus.
Salah satu metode inovatif yang telah dikembangkan adalah teknik operasi yang dikenal dengan nama transanal minimally invasive surgery (TAMIS). Teknik ini memungkinkan dokter untuk mengangkat tumor kanker rektum dengan cara memasukkan alat endoskopi ke dalam rektum melalui lubang anus. Dengan menggunakan alat endoskopi yang dilengkapi dengan kamera dan instrumen pembedahan, dokter dapat mengangkat tumor tanpa harus melakukan insisi besar pada perut pasien.
Metode TAMIS ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode operasi konvensional, yaitu:
1. Proses pemulihan yang lebih cepat: Karena tidak ada insisi besar yang dilakukan pada perut, proses pemulihan pasien setelah operasi TAMIS cenderung lebih cepat. Pasien biasanya dapat pulang ke rumah dalam waktu yang lebih singkat dan dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih cepat.
2. Risiko komplikasi yang lebih rendah: Dengan menggunakan teknik operasi minimally invasive, risiko terjadinya komplikasi seperti infeksi dan perdarahan dapat dikurangi.
3. Hasil kosmetik yang lebih baik: Karena operasi dilakukan melalui lubang anus, pasien tidak akan memiliki bekas luka yang besar di perut setelah operasi. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kepercayaan diri pasien setelah prosedur operasi selesai.
Meskipun demikian, tidak semua pasien dengan kanker rektum dapat menjalani operasi TAMIS. Keputusan untuk menjalani metode ini harus dipertimbangkan secara seksama oleh tim medis yang merawat pasien, berdasarkan pada jenis dan stadium kanker yang diderita oleh pasien.
Dengan adanya inovasi penanganan kanker rektum seperti metode TAMIS, diharapkan dapat memberikan alternatif yang lebih baik bagi pasien dalam mengatasi penyakit ini. Selain itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan dari metode ini, sehingga semakin banyak pasien yang dapat mendapatkan manfaat dari teknologi medis yang terus berkembang.