Dokter ungkap tantangan neurologis pada bayi prematur

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Karena kondisi ini, bayi prematur sering kali menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk masalah neurologis yang dapat mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf mereka.

Dokter spesialis neurologi anak, dr. Siti Nur Aisyah, Sp.A(K), menjelaskan bahwa bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan neurologis dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat. Beberapa masalah neurologis yang sering terjadi pada bayi prematur antara lain adalah perdarahan intrakranial, gangguan perkembangan otak, serta gangguan motorik.

Perdarahan intrakranial adalah kondisi dimana terjadi pendarahan di dalam otak bayi. Hal ini dapat terjadi karena pembuluh darah di otak yang masih rapuh pada bayi prematur. Perdarahan ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan berpotensi menyebabkan gangguan neurologis pada bayi.

Selain itu, bayi prematur juga rentan mengalami gangguan perkembangan otak seperti gangguan pada sistem saraf pusat. Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan otak dan kemungkinan adanya gangguan pada fungsi otak seperti gangguan bicara, kognitif, dan motorik.

Dokter Aisyah juga menekankan pentingnya deteksi dini masalah neurologis pada bayi prematur agar dapat segera dilakukan intervensi yang tepat. Pemeriksaan neurologis secara rutin perlu dilakukan pada bayi prematur untuk memantau perkembangan otak dan sistem saraf mereka.

Untuk itu, para orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda gangguan neurologis pada bayi prematur seperti keterlambatan dalam perkembangan gerakan, kesulitan dalam mengontrol otot, serta masalah dalam berkomunikasi. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan pemantauan dan penanganan yang tepat, masalah neurologis pada bayi prematur dapat diatasi dan perkembangan otak mereka dapat terjaga dengan baik. Oleh karena itu, para orangtua perlu memahami pentingnya peran dokter dalam mengidentifikasi dan mengatasi tantangan neurologis pada bayi prematur demi memastikan kesehatan dan perkembangan mereka yang optimal.