Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan seorang wanita di mana produksi hormon reproduksi berhenti dan siklus menstruasi berhenti. Namun, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa keterlambatan menopause dapat meningkatkan risiko terkena asma.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Respirology menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami asma. Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.700 wanita yang menjalani tes fungsi paru-paru dan menjawab kuesioner tentang gejala asma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki risiko asma yang 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause sebelum usia 45 tahun. Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua cenderung memiliki gejala asma yang lebih berat.

Keterlambatan menopause dapat berdampak pada kesehatan paru-paru dan sistem imun wanita, sehingga meningkatkan risiko terkena asma. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan kesehatan paru-paru wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua.

Untuk mengurangi risiko terkena asma, penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem imun mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan sehat, rutin berolahraga, menghindari paparan alergen atau iritan yang dapat memicu serangan asma, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Dengan mengetahui hubungan antara keterlambatan menopause dan risiko asma, diharapkan wanita dapat lebih memperhatikan kesehatan paru-paru mereka dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk mengurangi risiko terkena asma. Semoga informasi ini bermanfaat bagi wanita yang mendekati atau telah mengalami menopause.